"Seringkali kita lupa bahwa kita hanyalah 'sebutir debu di alam semesta', lantas bagaimana kita di hadapan-Nya? "
Pernahkah Anda sejenak menatap langit?
Anda pasti takjub dengan pemandangan yang disuguhkannya.
Kita pasti terbuai dengan keindahannya dan ingin berlama-lama mengamatinya.
Bulan purnama begitu bersinar, bintang berkelip bertaburan, dan cahaya matahari yang menyilaukan, dan keindahan lain yang tiada habisnya.
Kita ingin seindah langit walau kaki berpijak di bumi.
Kita ingin terbang tinggi meninggalkan bumi walau tak ada sayap serta beratnya gravitasi.
Keinginan yang infiniti ini terkadang membuat kita semakin lupa diri.
Namun, pernahkah berfikir untuk kesekian kali?
Langit begitu luas.
Tak hanya langit yang melingkup bumi, melainkan cakrawala alam semesta.
Iya, bulan dan bintang, matahari tertutup awan, masihlah belum seberapa jika dibandingkan dengan semua objek yang ada di langit.
Berikut kutipan dari sebuah buku:
Sebagaimana diungkapkan oleh Harun Yahya bahwasannya:
"Inilah kehidupan dunia yang sesungguhnya.
Akal manusia tidak mampu membayangkan ukuran dan tatanan jagat raya yang kita huni.
Jagat raya diperkirakan berisi sekitar 300 miliar galaksi.
Galaksi Bima Sakti kita hanyalah salah satunya.
Terdapat 250 miliar bintang dalam Galaksi Bima Sakti,
matahari kita hanyalah salah satunya.
Dengan kata lain, masih terdapat banyak bintang di jagat raya daripada butiran pasir yang ada di bumi dan matahari kita hanyalah salah satu butiran pasir itu.
Dunia tempat tinggal kita tidaklah lebih besar dari sebutir pasir tersebut.
Sedangkan, manusia makhluk kecil penghuni bumi, ia bukanlah apa-apa di dalam jagat raya mahaluas ini." ("Bekerja dengan Hati Nurani" oleh Akh. Muwafik Saleh)
Ya, hanya satu bulan yang dapat kita lihat karena ia satelit bumi satu-satunya.
Namun di luar sana terdapat bermiliaran planet yang tiap planetnya memiliki satelit yang bahkan lebih dari satu.
Sebegitu tak nampak dan kecilnya kita dibandingkan dengan segala ciptaan-Nya.
Bahkan jika diibaratkan, manusia yang ada di bumi hanyalah sebutir debu yang melekat pada sebutir pasir.
Lalu di manakah posisi kita yang membesar-besarkan diri? π
Sekian dulu artikel kali ini, semoga bermanfaat dan dapat membantu dalam berbagi kebaikan. π»
Untuk pertanyaan, kritik dan saran silakan diungkapkan di kolom komentar.
Terimakasih semuanya! Bila terdapat kesalahan, saya mohon maaf π
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh π
Wanna know more about me?
Go to my another blog : Phinus Gallery for Free Wallpapers
Go to my instagram account : @phinusss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar