Adab Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai salah satu Kitabullah merupakan pedoman hidup utama umat muslim yang berisi wahyu-wahyu dari Allah SWT. Tentunya ibadah kita tak bisa lepas dari membaca Al-Qur’an dan oleh sebab itu kita menjunjung tinggi Al-Qur’an dalam ibadah kita kepada Allah SWT. Etika kesopanan diperlukan untuk memuliakannya sehingga adab membaca Al-Qur’an merupakan hal yang harus kita ketahui dan hendaknya kita terapkan.
Materi blog kali ini yaitu tentang Adab Membaca Al-Qur’an yang sebagian besar didapat dari sumber yang telah saya sebutkan (Terimakasih banyak Ustadz M. Ulin Nuha dan Yufid.TV 😊). Dalam video tersebut, Adab Membaca Al-Qur’an dijelaskan oleh Ustadz M. Ulin Nuha yang juga mengambil referensi dari Imam an-Nawawi Rahimahullah dalam kitabnya At-Tibian fi Adabi Hamalatil Qur’an.
Kemudian saya rangkum materi dari beliau menjadi beberapa Adab Membaca Al-Qur’an yang hendaknya dilakukan oleh orang yang membaca Al-Qur’an sebagai berikut:
- Niat, Luruskan niat untuk membaca Al-Qur’an karena hanya semata-mata mengharap ridho Allah SWT.
- Bersiwak / Membersihkan Gigi, diutamakan untuk membersihkan / menggosok gigi terlebih dahulu sebelum membaca Al-Qur’an, agar mulut kita dalam keadaan bersih dari kotoran-kotoran saat membaca ayat suci Al-Qur’an.
- Toharoh (Suci), suci dari hadas kecil maupun hadas besar. Apabila telah (maaf) kentut, buang air kecil dsb. hendaknya berwudlu terlebih dahulu. Karena yang demikian itu yang lebih disukai oleh Allah SWT. Meskipun membaca Al-Qur’an dalam keadaan hadas kecil diperbolehkan (menurut pendapat para ulama), namun alangkah baiknya kita membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci karena hal ini lebih mulia.
- Tempat Suci dan Bersih, hendaknya kita memilih tempat yang suci serta bersih untuk dijadikan tempat kita membaca Al-Qur’an. Misalnya di masjid, karena masjid sudah tentu bersih dan suci serta mengandung banyak keutamaan. Masjid adalah sebaik-baik tempat yang dicintai Allah SWT dan juga tempat yang senantiasa digunakan dalam kebaikan.
- Menghadap Kiblat, para ulama mengatakan bahwa menghadap kiblat adalah sunnah saat membaca Al-Qur’an. Walaupun tidak menghadap kiblat saat membaca Al-Qur’an juga diperbolehkan, alangkah lebih baik untuk menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an.
- Isti’adzah / Ta’awudz, hendaknya memulai membaca Al-Qur’an dengan bacaan isti’adzah, yakni membaca اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ yang artinya “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
- Bersikap Khusyu’ dan Tawaddu’, hendaknya ketika membaca Al-Qur’an dengan bersikap khusyu’, tawaddu’, tadorru’, serta bermunajat kepada Allah SWT. Tidak sambil tertawa, bermain-main, sehingga tidak menghormati Al-Qur’an yang sedang dibaca. Meskipun membaca Al-Qur’an dengan berdiri atau berjalan diperbolehkan, namun saat membaca Al-Qur’an dengan duduk, khusyu’ dan seakan kita bermunajat kepada Allah SWT. adalah sikap yang terbaik.
- Mengulang Bacaan dan Tadabbur, dengan mengulang-ulang bacaan Al-Qur’an hingga bacaan tersebut benar-benar merasuk ke dalam hati, adalah hal yang diperbolehkan dan hal yang sering dilakukan oleh generasi salaf, yakni ketika ada ayat yang membekas di hatinya maka ia pun mengulangi bacaan tersebut hingga meneteskan air mata karena tadabbur (merenungi) ayat yang dibaca.
- Tajwid, memperhatikan hukum-hukum tajwid pada bacaan sesuai dengan ilmu tajwid.
- Memanjangkan Bacaan (sunnah), disunnahkan memanjangkan bacaan dengan maksud tidak membaca Al-Qur’an dengan tergesa-gesa.
- Memperindah Bacaan (sunnah), disunnahkan untuk memperindah suara saat membaca Al-Qur’an.
- Merenungi dan Menghayati Makna Ayat yang Dibaca, membaca Al-Qur’an dengan merenungi dan menghayati isi kandungan dari ayat yang dibaca. Seperti dengan memohon surga kepada Allah SWT. apabila membaca ayat tentang surga, dan meminta perlindungan kepada Allah SWT. apabila membaca ayat tentang neraka.
- Menyimak Bacaan, apabila membaca Al-Qur’an bersama orang lain (mudarosah Al-Qur’an), maka ketika seseorang sedang membaca Al-Qur’an hendaknya kita diam dan mendengarkannya dengan baik serta memperhatikannya dengan saksama supaya kita mendapat rahmat dari Allah SWT.
- Menyentuh Al-Qur’an dalam Keadaan Suci, Allah SWT. berfirman dalam surat Al-Waqi’ah dan setelah melalui beberapa tafsiran dari para ulama, sebagian besar ulama menyatakan hendaknya menyentuh Al-Qur’an dalam keadaan suci dan bahkan sebagian ulama yang lain mewajibkan menyentuh Al-Qur’an dalam keadaan suci.
- Membaca dengan Keras, apabila membaca Al-Qur’an dengan keras tidak menimbulkan fitnah dan riya’, maka lebih baik untuk membaca Al-Qur’an dengan keras karena telinganya akan lebih mendengarkan bacaannya sehingga dapat meresap ke dalam hati.
- Berhenti Membaca saat Mengantuk, karena dikhawatirkan salah membaca sehingga merubah makna ayat yang dibaca dikarenakan tidak fokus saat mengantuk.
Sekian untuk materi yang dapat saya rangkum dan sampaikan, semoga Allah SWT. senantiasa memberi taufiq dan hidayah kepada kita agar bisa terus membaca Al-Qur’an dengan mempraktikkan adab-adab membaca Al-Qur’an.
Semoga bermanfaat, mohon maaf dan koreksinya apabila terdapat salah kata. Wassalamu’alaikum wr.wb. 😊
Wanna know more about my gallery??
➡➡ Go to my instagram account @phinusss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar